Sebelum memulai belajar TIK hari ini, mari berdoa agar belajar kita menjadi manfaat dan memperoleh hidayah dengan membaca do'a sebelum belajar:
Artinya: “Aku ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul. Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik. Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizqi akan kepahaman, Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang shaleh”.
Mengenal Privasi Online
Sebelum memulai belajar, silahkan menyimak dan menonton video berikut ini:
Privasi online mengacu pada hak kita untuk mengendalikan informasi pribadi yang kita bagikan di internet. Ini mencakup data yang dapat diidentifikasi secara pribadi, seperti nama, alamat, nomor telepon, alamat email, dan detail keuangan. Saat kita menjelajahi web, jejak digital yang kita tinggalkan mengungkapkan kebiasaan, preferensi, dan bahkan lokasi kita secara real-time.
Menjaga privasi online adalah tentang menjaga kendali atas informasi pribadi kita, melindungi diri kita dari pencurian identitas, penipuan, dan eksploitasi lainnya. Ini juga memungkinkan Anda menentukan siapa yang memiliki akses ke data Anda dan bagaimana data tersebut digunakan.
Mengapa Privasi Online Penting?
Di era digital yang semakin maju, privasi online menjadi isu penting yang perlu kita pahami. Sebagai warga negara digital, kita memiliki hak untuk mengontrol informasi pribadi kita. Melindungi privasi online sangat penting karena beberapa alasan sebagai berikut:
1. Mencegah penyalahgunaan data: Informasi pribadi dapat digunakan untuk tujuan jahat, seperti pencurian identitas, penipuan finansial, atau pelanggaran.
2. Melindungi reputasi: Informasi sensitif dapat dimanfaatkan untuk merusak reputasi atau menyebarkan informasi yang salah.
3. Mempertahankan kebebasan berekspresi: Privasi online memungkinkan Anda mengekspresikan pandangan dengan bebas tanpa takut akan sensor atau pengawasan.
4. Hak fundamental: Privasi juga dianggap sebagai hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi.
Kewajiban Menjaga Privasi Online
Kita semua bertanggung jawab untuk melindungi privasi orang lain. Kewajiban ini mencakup:
1. Hormati Batasan Orang Lain: Jangan melanggar ruang pribadi orang lain dengan mengirim pesan yang tidak diinginkan, menguntit, atau menyebarkan desas-desus.
2. Dapatkan Persetujuan: Selalu minta izin sebelum berbagi informasi pribadi orang lain, seperti alamat email atau nomor telepon. Ini penting untuk mencegah pelanggaran privasi dan penyalahgunaan.
3. Bersikaplah Bertanggung Jawab: Berpikirlah dua kali sebelum memposting komentar atau gambar yang dapat menyinggung atau merugikan orang lain. Ingat bahwa jejak digital kita dapat bertahan selamanya.
4. Lindungi Informasi Anda: Gunakan kata sandi yang kuat dan autentikasi dua faktor untuk mengamankan akun online Anda. Berhati-hatilah saat mengklik tautan atau membuka lampiran yang mencurigakan, karena dapat membahayakan privasi Anda.
5. Laporkan Pelanggaran Privasi: Jangan diam jika Anda menyaksikan pelanggaran privasi. Laporkan perilaku yang mencurigakan kepada platform media sosial atau otoritas yang berwenang untuk melindungi diri Anda dan orang lain.
Dengan mengikuti kewajiban ini, kita dapat menciptakan lingkungan online yang menghargai privasi dan melindungi hak-hak semua pengguna.
Gambar: Pentingnya Melindungi Data Pribadi Sumber: Kominfo |
Memahami Hak dan Kewajiban di Dunia Digital. Ini merupakan bagian dari kepedulian untuk membantu mendorong literasi teknologi dan melindungi data pribadi pengguna internet di Indonesia. Setiap kali kita menggunakan perangkat terhubung, kita meninggalkan jejak digital. Jejak ini mencakup riwayat pencarian, pembelian online, lokasi perangkat, dan interaksi dengan aplikasi. Pelacak merekam jejak ini dan menggabungkannya untuk membentuk profil lengkap tentang kita. Bayangkan seperti halnya kita meninggalkan jejak kaki di pasir setiap kali berjalan di pantai. Jejak-jejak ini dapat memberikan petunjuk tentang siapa kita, ke mana kita pergi, dan apa yang kita lakukan.
Menjaga Keselamatan Privasi Online
Sekarang banyak terjadi kejahatan seperti pencurian data, uang dan sebagainya yang dilakukan secara online. Maka harus lebih menjaga keamanan digital demi kehidupan yang lebih aman dan privasi lebih terjaga, berikut ulasan beberapa cara menjaga keselamatan pada privasi online di dunia digital:
1. Gunakan password yang kuat
Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk semua akun online yang kamu miliki, dan diusahakan menghindari penggunaan kata sandi yang sama untuk banyak akun. Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan simbol untuk membuat kata sandi Anda lebih sulit ditebak.
Hampir semua akses masuk yang dimiliki masih tergolong lemah, sehingga mudah untuk ditebak/dibobol oleh peretas. Tidak hanya itu, banyak pengguna menyamakan semua kata sandi dengan alasan agar mudah untuk mengaksesnya. Dampaknya, ketika kata sandi berhasil ditebak, maka peretas dapat masuk ke semua sistem/aplikasi karena menggunakan kata sandi yang sama.
Gambar: Kombinasi Password Sumber: Digital Solution |
2. Selalu perbarui software yang kamu gunakan
Selalu perbarui sistem operasi, browser, dan perangkat lunak lainnya. Hal ini disebabkan karena pembaruan yang kamu lakukan seringkali berisi tambalan fitur keamanan yang akan memperbaiki kerentanan dan melindungi dari ancaman baru yang belum ada keamanannya di versi sebelumnya.
Gambar: Update Aplikasi WhatsApp Sumber: https://timelines.ai/ |
Aplikasi yang digunakan harus rutin diperbarui untuk memperbaiki celah yang ada. Pembaruan itu sifatnya memperbaiki kelemahan yang ada sehingga menjadikan suatu sistem atau aplikasi lebih ‘kuat’ dari ancaman keamanan digital.
3. Gunakan software antivirus
Gunakan perangkat lunak antivirus terkemuka dan selalu perbarui untuk melindungi dari malware, virus, dan ancaman online lainnya. Software antivirus sangat penting dalam perlindungan perangkat kamu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk sistem Operasi Windows bisa menggunakan aplikasi seperti windows Defender, Smadav, AVG, dan semacamnya.
Gambar: Software Antivirus Sumber: kompasiana.com |
4. Jangan Oversharing di Media Sosial
Apabila Anda juga menggunakan platform media sosial, hindari perilaku oversharing karena juga dapat memicu kejahatan siber. Oversharing adalah sebuah istilah yang mengacu pada aktivitas membagikan informasi yang tidak sepatutnya dibagikan kepada orang lain. Adapun informasinya adalah yang mengandung identitas pribadi, seperti nama anggota keluarga, alamat rumah, nomor telepon, akun bank, KTP, dan sejeninsnya.
Gambar: Pentingnya memahami Oversharing Sumber: Kominfo |
5. Hindari Website yang Tidak Aman
Jangan mengakses website yang tidak aman, apalagi Anda memasukkan informasi sensitif dengan cara mendaftar/membuat akun ke dalamnya.Website yang tidak aman adalah yang belum memiliki sertifikat Secure Sockets Layer (SSL). Jadi, sertifikat SSL adalah protokol keamanan sebetulnya wajib dimiliki setiap website untuk mengenkripsi informasi. Adanya SSL pada suatu website akan ditandai dengan keberadaan ikon gembok terkunci dan URL yang menggunakan HTTPS, bukan HTTP.
Gambar: Perbedaan http dan https Sumber: https://www.hostinger.co.id/ |
6. Batasi Pertemanan dengan Orang Lain
Media sosial memungkinkan Anda untuk dapat terhubung dengan siapa saja di dunia ini. Artinya, Anda bisa berteman dengan orang di negara atau benua lain. Namun, kita tidak dapat mengontrol tindakan orang lain terhadap kita sendiri, sehingga Anda perlu membatasi dalam berteman dengan orang baru. Beberapa tindakan yang diakibatkan tidak membatasi dalam pertemanan adalah doxing atau juga cyberbullying.
Gambar: Waspada Doxing Sumber: kemenkominfo |
7. Mengaktifkan Autentikasi Dua Faktor
Cara menjaga privasi di internet yang berikutnya adalah dengan mengaktifkan autentikasi dua faktor. Autentikasi dua faktor adalah proses validasi identitas yang dengan beberapa langkah khusus, seperti pengiriman kode OTP, sidik jari biometrik, atau tes wajah. Nantinya, setelah memasukkan username dan kata sandi, pengguna perlu melewati proses di atas agar dapat masuk ke suatu akun.
Gambar: Autentikasi 2 Faktor Sumber: https://netgaincloud.com/ |
8. Tidak Sembarangan Mengklik Tautan Situs
Pasti pernah mendapatkan pesan dari media sosial yang berisi tautan yang mengarah ke suatu website. Jika tautan tersebut memang penting (keperluan tugas atau pekerjaan), mungkin tidak masalah. Tetapi kalau tautan tersebut berasal dari orang yang mencurigakan, jangan sekali-kali mengklik karena dapat mengarahkan ke situs palsu dan berbahaya.
Selain tautan, biasanya modus pelaku juga akan menggunakan lampiran berupa dokumen, audio, gambar, atau file lainnya yang mengandung malware. Tak jarang, pelaku mengaku sebagai pihak yang legal untuk menjebak korbannya agar mengklik tautan yang dikirimkan atau mengunduh lampiran email. Setelah tautan diklik, data-data korban berhasil dicuri dan disalahgunakan.
"UU ITE mengatur perlindungan berbagai kegiatan yang menggunakan internet, baik itu untuk mendapatkan informasi maupun melakukan transaksi. Dalam undang-undang ini juga dijelaskan sanksi yang diberikan kepada orang yang menyalahgunakan internet, termasuk melakukan kejahatan dan menyebarkan berita palsu."
Setelah mempelajari materi tersebut, mari kita asah pengetahuan yang sudah dimiliki dengan bermain kuis yang ada di bawah ini. Pilih jawaban yang benar untuk mendapatkan nilai, dan pilih "Mulai" untuk memulai bermain kuis.
Nah itulah teman-teman terkait dengan materi pembelajaran TIK hari ini. Semoga belajar hari ini sangat bermanfaat dan memperoleh hidayah. Setelah selesai belajar dan membaca, sebaiknya membaca doa setelah belajar supaya apa yang dilakukan benar-benar diterima oleh Allah SWT.
No comments:
Post a Comment